
Jombang, 9 Agustus 2025 – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh santri Darul Ulum. Kali ini, kabar gembira datang dari ajang International Youth Robot Competition (IYRC) 2025 yang digelar di Cheonan, Korea Selatan. Salah satu santri berprestasi, Faza Naila Ridkah dari SMK Telekomunikasi Darul Ulum, sukses meraih Grand Award dalam lomba robot kategori Creative Robot Design.
Kompetisi bergengsi yang diikuti peserta dari berbagai negara ini menjadi panggung unjuk kreativitas dan inovasi generasi muda di bidang teknologi robotik. Faza bersama dengan Muhammad Dian Habibi dan Zakiah Nur Aulia Putri (SMP Darul Ulum 1 Unggulan) tergabung dalam Tim Darubots mempresentasikan proyek kreatif robot bertemakan “Smart Farming System”.

Smart Farming adalah sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi digital, sensor, kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian. Dalam konsep ini, petani dapat memantau kondisi lahan, kelembaban tanah, kadar air, hingga kesehatan tanaman secara real-time melalui website. Smart Farming System ini terdiri dari lampu otomatis, gerbang otomatis berbasis handgesture, robot penanam benih otomatis, smart irrigation dan monitoring sistem berbasis AI.
Lampu otomatis menggunakan sensor CDS adalah sistem pencahayaan yang dapat menyala dan mati secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya di sekitarnya. Sensor CDS (Cadmium Sulfide) berfungsi mendeteksi tingkat pencahayaan lingkungan, ketika cahaya sekitar redup atau gelap, hambatan sensor akan meningkat sehingga rangkaian memicu lampu untuk menyala. Sebaliknya, saat lingkungan terang, hambatan sensor menurun dan lampu akan mati.
Gerbang otomatis berbasis Hand Gesture adalah sistem pembuka dan penutup gerbang yang dikendalikan melalui gerakan tangan tanpa menyentuh tombol atau remote. Teknologi ini memanfaatkan kamera, dan Artificial Intelligence (AI), yang dihubungkan dengan mikrokontroler untuk mengenali pola gerakan tangan tertentu. Ketika gerakan tangan terbuka 5 (lima) jari, motor penggerak akan menggerakkan gerbang membuka. Dan ketika gerakan tangan mengepal, motor servo akan menutup secara otomatis.
Robot penanam benih otomatis adalah prototype robot pertanian modern yang dirancang untuk menanam benih secara cepat, presisi, dan efisien tanpa campur tangan manual yang intensif. Robot ini dilengkapi dengan sistem penggerak untuk melubangi tanah, penyalur benih, dan menutup tanah. Dengan bantuan mikrokontroler atau sistem otomatisasi, robot dapat mengatur kedalaman lubang tanam, jarak antar benih, dan jumlah benih yang ditanam sesuai kebutuhan. Teknologi ini membantu menghemat waktu, mengurangi tenaga kerja, meningkatkan hasil tanam yang seragam, serta mendukung praktik pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.
Smart Irrigation adalah sistem penyiraman modern yang memanfaatkan water sensor dan sensor NCT. Teknologi otomatisasi untuk mengatur pasokan air secara tepat sesuai kebutuhan tanaman. Sistem ini membantu menghemat penggunaan air, meningkatkan efisiensi pertanian, dan menjaga kesehatan tanaman dengan memastikan penyiraman dilakukan pada waktu dan jumlah yang optimal.
Sistem yang terakhir adalah Monitoring Sistem Pertanian yang dapat memantau kondisi lahan, kadar air, kelembapan dan lingkungan pertanian secara real-time menggunakan artificial intelligence dan mengirim data ke dalam website.
Smart Farming tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, tetapi juga berkontribusi pada pertanian ramah lingkungan dan ketahanan pangan di masa depan. Faza dan timnya berhasil memukau para juri lewat rancangan robot yang menggabungkan aspek fungsional, estetika, dan kreativitas tingkat tinggi.
Menariknya, momen kemenangan ini bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, menjadikannya kado istimewa bagi tanah air dan kebanggaan bagi keluarga besar Darul Ulum. “Kami mempersiapkan lomba kurang lebih selama sebulan, dan kami sangat bangga dan berharap prestasi ini dapat memotivasi siswa lain untuk terus berinovasi, berani mencoba, tangguh dan selalu mengambil kesempatan yang diberikan. Dengan capaian ini, Faza Naila Ridkah tidak hanya mengharumkan nama sekolah dan pesantren, tetapi juga menunjukkan bahwa semangat juang santri dalam meraih prestasi tidak mengenal batas, bahkan sampai ke panggung internasional.” pungkas Khusnul Khotimah, S.Pd., M.Pd., Gr, guru pembimbing robotik SMK Telekomunikasi Darul Ulum.
